Kamis, 01 September 2011

Aktiva Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud


AKTIVA TETAP BERWUJUD ( PEROLEHAN ,PENYUSUTAN DAN PELAPORAN )

Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva atau harta ( assets ) . Aktiva menunjukan bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan yang merupalan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha.  Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan .Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan ,terutama pihak diluar perusahaan ,mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan .Laporan keuangan terdiri dari neraca ,laporan laba rugi dan laporan arus kas.Neraca adalah laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya.Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan yang didalamnya terdiri dari tiga komponen penting yaitu aktiva ,kewajiban dan modal . Aktiva dapat dibedakan menjadi dua ,yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
         
Aktiva Tetap

            Aktiva tetap adalah aktiva yang jangka waktu pemakaiannya lama ,digunakan dalam kegiatan perusahaan ,dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar. Aktiva ini digolongkan menjadi aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets ) dan aktiva tidak berwujud ( intangible assets ). Tidak ada criteria standar mengenai jangka waktu pemakaian minimal untuk membedakan aktiva tetap dengan aktiva lainnya. Walaupun demikian,pemakaian lebih dari satu tahun ,pada umumnya digunakan sebagai pedoman. Kriteria lain adalah aktiva tersebut harus dipakai dalam kegiatan perusahaan dan tidak untuk dijual kembali. Hanya aktiva yang nilainya tinggi saja yang biasanya dikelompokan sebagai aktiva tetap.

Harga Perolehan

            Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai tiba ditempat dan siap dipalai harus dimasukan sebagai bagian dari harga perolehan (cost) aktiva yang bersangkutan. Contoh : apabila perusahaan membeli sebuah tanah dengan harga Rp.20.000.000 dan untuk biaya notarisnya Rp.400.000 ,biaya balik nama sebesar Rp.300.000 dan komisi kepada makelar Rp.200.000 maka harga perolehan dari tanah tersebut adalah Rp.20.900.000

Perolehan Dengan Angsuran

          Ada kalanya aktiva tetap dibeli secara angsuran .Dalam hal demikian ,kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembayaran akan dilakukan dalam sekian kali angsuran dan terhadap saldo yang belum dibayar dikenakan bunga. Sebagai contoh  perusahaan membeli tanah dengan harga Rp .50.000.000 dengan 25 kali angsuran bulanan terhadap saldo yang belum dibayar ,dan dikenakan bunga 12% setahun . ayat jurnal yang perlu dibuat yaitu :

                        (D) Tanah                                            50.000.000
                        (K)       Hutang angsuran                                             50.000.000

Pada waktu membayar angsuran pertama ,jumlah yang harus dibayar dihitung sebagai berikut:     
            Angsuran bulanan Rp50.000.000 : 25                        Rp.2.000.000
            Bunga selama sebulan yang belum dibayar
            1/12 x 12%  x Rp.50.000.000                                 500.000
            Jumlah yang harus dibayar                              Rp.2.500.000


 

Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pembayaran ini :
            (D) Hutang angsuran                            2.000.000
            (D) Biaya bunga                                       500.000
            (K)       Bank                                                                  2.500.000

Angsuran kedua terdiri dari hutang pokok bulanan sebesar Rp 2.000.000 dan sisa hutang Rp 48.000.000 .Bunga yang dibebankan 1/12 x 12% x Rp.48.000.000 = Rp.480.000 .Ayat jurnal yang perlu dibuat yaitu :
            (D) Hutang angsuran                          2.000.000
            (D) Biaya bunga                                     480.000
            (K)       Bank                                                                2.480.000

proses perhitungan ,pembayaran dan pencatatan angsuran seperti tersebut akan berulang setiap bulan sekali samapai semua hutang angsuran telah dibayar .

Penyusutan

            Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah,akan semakin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu.Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya kemampuan ini adalah pemakaian,keausan,ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi. Berkurangnya kapasitas berarti berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan dan hal ini perlu dicata dan dilaporkan.Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud ini disebut penyusutan ( depreciation) .Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyusutan dalah debit biaya penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perkiraan akumulasi penyusutan digunakan untuk mencatat secara akumulatif jumlah penyusutan yang telah dilakukan .Selisih antara harga perolehan dengan akumulasi penyusutan merupakan bagain dari harga perolehan yang belum disusutkan .Selisih ini disebut nilai buku ( book value) aktiva tetap .


Metode Penyusutan

            Ada dua factor yang mempengaruhi besarnya penyusutan yaitu nilai aktiva tetap yang digunakan dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan) dan taksiran manfaat . Dasar penyusutan dapat berupa : harga perolehan dan nilai buku .Untuk menghitung penyusutan ,taksiran manfaat dinyatakan dalam tarif  penyusutan dan dapat dihitung dengan rumus :
  1. Metode garis lurus ( Straight line ) ,biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu ,dalam jumlah yang sama,sepanjang masa manfaat aktiva tetap
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
            Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa


Contoh :
 tarif penyusutan dengan taksiran manfaat 5 tahun , maka tarifnya 100% : 5 = 20 %
harga kendaraan Rp 12.500.000 ,nilai sisa diperkirakan Rp 1.550.000 ,maka biaya penyusutannya = 20% (Rp.12.500.000 – Rp.1550.000) = Rp.2.190.000

Thn
Harga perolehan
Biaya penyusutan
Ak.  penyusutan
Nilai buku
1
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.2.190.000
Rp.10.310.000
2
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.4.380.000
Rp. 8.120.000
3
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.6.570.000
Rp. 5.930.000
4
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.8.760.000
Rp. 3.740.000
5
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.10.950.000
Rp. 1.550.000

  1. Metode saldo menurun ( Declining balance ) ,biaya penyusutan akan merata sepanjang umur aktiva tetap dan biaya penyusutan makin menurun dari tahun ke tahun selama taksiran masa manfaat dikarenakan semakin tua ,kapasitas aktiva dalam memberikan jasanya ,juga akan semakin menurun.
     
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Nilai buku awal periode

  1. Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan jadual penyusutan yang sama dengan
metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
            Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
            Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa


  1. Metode unit produksi,dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan.Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi ,jam pemakaian ,kilometer pemakaian atau unit unit kegiatan yan lain. Harga perolehan dikurangi nilai sisa merupakan dasar penyusutan.




Penilaian dan pelaporan

            Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya ,yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya,maka aktiva tersebut dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa.Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicata sebagai kerugian.Dalam laporan keuangan ,aktiva tetap dirinci menurut jenisnya ,seperti tanah,gedung ,mesin-mesin ,peralatan dan lain-lain.


Contoh penyajian kelompok aktiva tetap di neraca apabila akumulasi penyusutan dikurangkan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

            Aktiva tetap :
                        Peralatan kantor                      Rp. 30.000.000
                        Peralatan toko                                            50.000.000
                        Kendaraan                                      25.000.000
                        Gedung                                       105.000.000
                        Tanah                                             20.000.000
                                                                      Rp. 230.000.000          
                        Akumulasi penyusutan          (     52.500.000 )
                        Total aktiva tetap,neto                      Rp. 177.500.000
           

Buku Aktiva Tetap

            Perkiraan aktiva tetap dibuku besar perlu dibuatkan rinciannya dalam buku aktiva tetap (fixed assets subsidiary ledger) .Buku tambahan ini merinci aktiva tetap dibuku besar menurut jenisnya.


AKTIVA TETAP BERWUJUD ( PENARIKAN ) DAN AKTIVA TAK BERWUJUD

Penjualan
           
            Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian. Penarikan (retirements) deapat dilakukan dengan dijual ,ditukarkan dengan aktiva lain atau dibuang begitu saja (dihapuskan). Ayat jurnal yang harus dibuat untuk ketiga macam transaksi tersebut sedikit berbeda ,namun yang pasti ,nilai buku aktiva yang bersangkutan harus dikeluarkan dati pembukuan.Hal ini dilakukan dengan mengkredit hargaperolehan dan mendebit akumulasi penyusutannya. Suatu aktiva tetap tidak boleh dikeluarkan dari pembukuan hanya karena telah habis disusutkan.Harga perolehan maupun akumulasi penyusutan aktiva tetap yang telah habis disusutkan tetap disajikan,walaupun kalau dinetokan ,nilai bukunya sama dengan nol.
Apabila suatu aktiva tetap dijual,niai bukunya dihitung sampai dengan tanggal penjualan. Nilai buku ini kemudian dibandingkan dengan hasil penjualan yang diterima. Selisih yang diperoleh merupakan keuntungan atau kerugian karena penjualan aktiva tetap.

Penukaran

Suatu aktiva tetap yang sudah berkurang manfaatnya ,dapat ditukarkan dengan yang lain. Penukaran aktiva teatp dapat dilakukan dengan aktiva sejenis ( misalnya mobil dengan mobil ) atau dapat juga dengan tidak sejenis ( misalnya mobil dengan mesin ).
Dalam penukaran (trade in) aktiva tetap ,terlebih dahulu harus ditentukan nilai tukarnya ( trade in allowance). Selisih antara nilai tukar aktiva lama dengan harga aktiva baru merupakan keuntungan atau kerugian dari penukaran. Apabila nilai tukar lebih besar dari nilai buku,maka memperoleh keuntungan dan sebaliknya jika nilai tukar lebih kecil dari nilai buku maka merupakan kerugian.Ada dua cara pencatatan untuk transaksi penukaran aktiva tetap yaitu :
a.                   Untuk penukaran aktiva tidak sejenis ,keuntungan dan kerugian dibebankan dalam tahun berjalan
b.                  Untuk penukaran aktiva sejenis,keuntungan dikurangkan pada harga aktiva baru,sedangkan kerugian dibebankan dalam tahun berjalan.

Penghapusan

            Kemungkinan lain bagi aktiva yang sudah tidak bermanfaat adalah dihapuskan.Ini terjadi kalau aktiva tetap tidak dapat dijual atau ditukarkan. Apabila aktiva belum disusutkan penuh ,maka akibat penghapusan ini adalah terjadinya kerugian sebesar nilai buku. Seperti halnya kerugian dari penjualan aktiva tetap kerugian karena penghapusan aktiva juga dilaporkan sebagai biaya lain-lain.Adakalanya penghapusan aktiva tetap dilakukan karena kejadian –kejadian yang tidak diharapkan seperti kebakaran.
            Untuk menggambarkan kejadian ini ,anggaplah bahwa mobil yang dibeli pada tanggal 2 januari 199 AA dengan harga Rp. 10.000.000,pada tanggal 1 Juli 199 B mengalami tabrakan berat dan tidak dapat dipakai lagi.Ganti rugi yang diterima dari perusahaan asuransi adalah Rp. 8.000.000 .Ayat jurnal yang sesuai yaitu :

1.         (D) Biaya penyusutan                                                 1.000.000                   
            (K)      Akumulasi penyusutan                                                            1.000.000
           
2.         (D) Akumulasi penyusutan                                         7.000.000
            (D) Kerugaian karena penghapusan aktiva tetap        3.000.000
            (K)       Kendaraan                                                                               10.000.000

3.         (D) Piutang klaim asuransi                                          8.000.000
            (K)       Pendapatan klaim asuransi                                                        8000.000

            Ayat jurnal (1) adalah ayat jurnal untuk mencatat penyusutan dari tanggal 1 Januari 199 A sampai dengan 1 Juli 199 B yang belum dicatat. Ayat jurnal (2) mencatat penghapusan aktiva tetap ,sedang ayat jurnal (3) mencata klaim asuransi yang akan diterima.

Aktiva Tetap Bernilai Kecil

            Salah satu criteria untuk dapat dikategorikan sebgai aktiva tetap adalah nilainya yang besar. Aktiva tetap yang nilai per unitnya kecil,dapat langsung dibebankan sebagai biaya pada saat perolehan.Manajemen perusahaan perlu menetapkan batau untuk pengeluaran yang harus dikapitalisir sebagai aktiva tetap dan pengeluaran yang harus dibebankan sebagai biaya. Apabila pengeluaran untuk aktiva –aktiva tetap yang nilainya kecil misalnya suku cadang,dikapitalisir ,maka pencatatannya dapat dikelompokan menjadi satu. Penyusutan secara regular tidak dihitung. Pembebanan ke biaya dilakukan dengan menghitung secara phisik aktiva tetap yang masih tersisa. Harga perolehan aktiva yang masih ada ditaksir ,kemudian selisih antara salo menurut perkiraan dengan nilai taksiran dibebankan ke perkiraan biaya.
Pengeluaran modal

            Pengeluaran-pengeluaran aktiva tetap seperti biaya pemeliharaan (maintenance),penambahan (additions), penggantian (replacement) atau perbaikan (repairs) dapat dikategorikanmenjadi pengeluaran modal (capital expenditures) and pengeluaran pendapatan ( renevue expenditures). Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatat sebagai aktiva (dikapitalisir ).

Pengeluaran-pengeluaran yang akan mendatangkan manfaat lebih dari satu periode akutansi termasuk dalam kategori ini. Misalnya ,penambahan satu unit AC dalam sebuah mobil merupakan pengeluaran modal.Demikian juga halnya dengan pengeluaran –pengeluaran yang menambah efisiensi ,memperpanjang umur aktiva atau meningkatkan kapasitas atau mutu produksi. Pengeluaran modal dicatat sebagai debit pada perkiraan : aktiva ataupun akumulasi penyusutan .Pengeluaran –pengeluaran untuk penambahan dan penggantian ,pada umumnya dicatat dalam perkiraan aktiva sedangkan utnuk perbaikan besar-besaran yang akan memperpanjang umur aktiva dicatat  sebagai debit pada perkiraan akumulasi penyusutan.

Pengeluaran pendapatan

            Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran yang hanya mendatangkan manfaat untuk tahun dimana pengeluaran tersebut dilakukan. Oleh karena itu pengeluaran-pengeluaran akan dibebankan sebagai biaya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin merupakan contoh dari jenis pengeluaran ini. Biaya pemeliharaan adalah biaya-biaya yang terjadi agar aktiva tetap selalu berada dalam keadaan baik.Biaya perbaiakn adalah biaya-biaya untuk mengembalikan aktiva tetap dalam keadaan baik.

Aktiva Tak Berwujud

            Aktiva tak berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang secara phisik tidak dapat dinyatakan .Contoh Aktiva tak berwujud adalah hak paten,hak cipta ,hak merek ,biaya riset dan pengembangan biaya ditangguhkan serta hak pengusahaan sumber alam.Aktiva tak berwujud dapat diperoleh melalui pembelian atau dikembangkan sendiri oleh perusahaan.
            Apabila suatu aktiva tak berwujud diperoleh dengan membeli dari pihak luar,maka disamping harga beli yang termasuk sebagai harga perolehan (cost) adalah biaya –biaya tambahan untuk mendapatkannya seperti biaya yang dibayarkan kepada pemerintah dan notaries serta biaya administrasi yang berhubungan. Apabila suatu aktiva tak berwujud diperoleh dengan jalan mengembangkan sendiri ,maka termasuk dalam harga perolehan adalah biaya-biaya bahan , peralatan, dan fasilitas, biaya gaji dan upah dan biaya tidak langsung misalnyaalokasi biaya administrasi dan umum.

            Hak paten adalah hak yang diberikan oleh pemerintah (Direktorat Paten) kepada perusahaan atau seseorang atas suatau penemuan baru. Hak ini diberikan dalam jangka waktu 17 tahun.

            Hak Cipta adalah hak yang diberikan oleh pemerintah ( Direktorat Paten) kepada perusahaan atau seseorang atas karya-karya tulisan dan seni yang dihasilkan.hak ini diberikan untuk selama penciptanya masih hidup ditambah 50 tahun setelah meninggal dunia. Hak merek juga dikeluarkan oleh Direktorat Paten. Ketentuan mengenai merek diatur melalui undang-undang No. 21 tahun 1961. Merek menurut ketentuan undang-undang ini adalah tanda yang digunakan untuk membedakan barang-barang produksi atau barang-barang perniagaan seseorang atau perusahaan lain.

            Biaya yang ditangguhkan adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan dala periode terjadinya karena memberikan manfaat di masa datang misalnya biaya operasi,biaya emisi saham dan biaya pendirian. Biaya pendirian adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan usaha mendirikan perusahaan yang termasuk biaya ini adalah biaya untuk memperoleh izin usaha ,izi penanaman modal dan lain-lain. BIaya emisi saham adalah biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penjualan saham kepada masyarakat.

            Biaya pra operasi (preoperating cost ) adalah biaya –biaya yang terjadi mulai dari saat mendirikan sampai dengan saat perusahaan menghasilkan pendapatan. Biaya administrasi, umum,penjualan dan produksi  ,dikapitalisir sebagai biaya pra operasi.

Amortisasi

            Pengurangan nilai suatu aktiva tak berwujud yang seara berkala dibebankan sebgai biaya disebut amortisasi (amortization). Amortisasi aktiva tak berwujud pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus. Dipandang dari sudut kemungkinan amortisasinya ,aktiva tak berwujud dapat digolongkan sebagai :
a.       Aktiva tak berwujud yang adanya dibatasi dengan undang-undang,peraturan atau persetujuan,misalnya hak paten, hak cipta dan hak merek
b.      Aktiva tak berwujud yang tidak terbatas waktunya dan pada waktu perolehannya tidak ada petunjuk mengenai usianya yang terbatas,misalnya biaya pendirian dan biaya pra operasi

Harga perolehan aktiva tak berwujud kategori : (a)Diamortisasikan selama jangka waktu yang dinyatakan dalam ketentuan.Bila ternyata jangka waktu kegunaannya lebih lama atau lebih singkat dari perkiraan semula,maka dapat dilakukan koreksi seperlunya. Aktiva yang termasuk dalam kategori (b) diamortisasikan sesuai pertimbangan perusahaan ,asalkan amortisasi tersebut layak dan masuk akal. Amortisasi aktiva tak berwujud dicatat dengan mendebit perkiraan biaya amortisasi dan mengkredit perkiraan akumulasi amortisasi atau langsung ke perkiraan aktiva yang bersangkutan.

Pencatatan
           
            Anggaplah bahwa untuk memperoleh suatu hak paten ,perusahaan telah mengeluarkan uang sebesar Rp.25.000.000 .Perolehan ini dicatat sebagai berikut :
            (D)  Hak paten                                                25.000.000
            (K)       Bank                                                                25.000.000

            Anggaplah juga masa manfaat hak paten tersebut adalah 10 tahun. Amortisasi tahunan dari hak paten ini,dengan demikian adalah : 10 % x  Rp.25.000.000 = Rp.2.500.000
Ayat jurnal yang harus dibuat adalah :
            (D)  Biaya amortisasi                             2.500.000
            (K)       Hak paten                                                          2.500.000

            Untuk menggambarkan pencatatan biaya riset dan pengembangan, anggaplah bahwa suatu perusahaan telah mengeluarkan biaya riset dan pengembangan sebesar Rp.10.000.000 dalam tahun 199 A dan Rp.12.000.000 selama tahun 199 B .Biaya riset dan pengembangan ini merupakan biaya rutin yang selalu dianggarkan oleh perusahaan .Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi yaitu :

                                                            199 A
            (D) Biaya riset dan pengembangan        10.000.000
            (K)       Bank                                                                10.000.000
                                                            199 B
            (D) Biaya riset dan pengembangan        12.000.000
            (K)       Bank                                                                  12.000.000

            Apabila riset dan pengembangan tersebut diatas dilakukan untuk suatu produk tertentu yang dapat diidentifikasikan secara spesifik ,maka isi debit dari ayat-ayat jurnal diatas diganti dengan pos aktiva : Biaya riset dan pengembangan belum dialokasikan .Apabila ,kemudian dapat dipastikan bahwa riset dan pengembangan untuk produk spesifik tadi dinyatakan gagal ,ayat jurnal berikut yang perlu dibuat :
           
            (D) Biaya riset dan pengembangan         22.000.000
            (K)       Biaya riset dan pengembangan
                        belum dialokasikan                                           22.000.000

Hak Penguasaan Sumber Alam

          Suatu perusahaan mungkin memperoleh hak untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber alam tertentu .Biasanya untuk memperoleh hak eksploitasi sumber-sumber alam tersebut perusahaan harus membayar sejumlah uang. Biaya-biaya untuk memperoleh hak penguasan sumber-sumber alam dicatat sebagai aktiva tetap dan diamortisasikan.

          Seperti halnya aktiva tak berwujud,biaya-biaya sehubungan dengan penguasaan sumber-sumber alam juga akan makin berkurang nilainya yang disebabkan oleh tambangnya sumber tersebut. Pengurangan nilai itu secara berkala dibebankan dalam perhitungan rugi laba, yang dalam hal sumber-sumber alam disebut deplesi . Deplesi pada hakekatnya dapat disamakan dengn penyusutan pada aktiva tetap berwujud dan pada umumnya deplesi dihitung berdasarkan metode unit produksi.

          Sebagai contoh anggaplah sebuah perusahaan harus membayar Rp 1.000.000.000 untuk mendapatkan hak eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi disuatu daerah. Ayat jurnal yang perlu dibuat yaitu :
            
             (D) Hak penguasaan sumber alam       1.000.000.000
             (K)        Bank                                                                         1.000.000.000

Anggaplah juga bahwa setelah mengadakan eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak yang diperoleh adalah 500.000.000 barel. Selama tahun 199A perusahaan tersebut  memproduksi 60.000.000 barel. Tarif deplesi dihitung sebgai berikut :

Tarif deplesi =  Rp.60.000.000       = 12 %
                                         500.000.000

Biaya deplesi untuk tahun 199A adalah Rp. 120.000.000 (12 % x Rp.1.000.000.000) .Ayat jurnal yang dibuat adalah sebgai berikut :

(D) Biaya deplesi                                   120.000.000
(K)       Hak penguasaan sumber alam                                     120.000.000


Aktiva Lain-Lain

          Pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva lancer ,investasi /penyertaan ,aktiva tetap maupun aktiva tidak berwujud ,seperti mesin-mesin yang tidak digunakan ,disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain .

1 komentar: